Pada masa
kini masyarakat Indonesia telah mengenal teknologi yang beragam. Penggunaanya
pun beragam sehingga menguntungkan bagi masyarakat. Seiring dengan perkembangan
teknologi, Dunia pramuka pun ikut berkembang. Walaupun cukup banyak kegiatannya
dilakukan secara outdoor, tetapi teknologi juga banyak membantu kegiataan
kepramukaan.
Dari
dahulu, Pramuka memang telah mengenal teknologi. Yang paling sederhana, adalah
penggunaan kompas, telegram, hingga radio komunikasi walaupun masih dinilai
sederhana bila dibandingkan denganzaman sekarang. kini, Pramuka diseluruh bagian
dunia, semakin mudah terhubung berkat teknologi bernama internet. Induk
kepramukaan antar negara menjadi lebih mudah melakukan komunikasi.
Bahkan
salah satu kegiatan Pramuka yakni Jambore juga melibatkan teknologi sehingga
tercetuslah Jamboree On The Air (JOTA). Penggunaan internet yang seamkin meningkat,
membuat organisasi kepramukaan menciptakan kegiatan bernama Jamboree On The Internet.
Logo Jota & Joti 2018 |
Setiap tahun, kegiatan ini diselenggarakan pada
akhir pekan minggu ke-3 pada bulan oktober. Kegiatan JOTA pertama kali
diselenggarakan dalam rangka 50 tahun Gerakan Kepanduan Dunia pada tahun 1957,
dan dirancang oleh seorang amatir radio berkebangsaan Inggris dengan callsign
G3BHK.
JOTA adaalah
Jambore yang memanfaatkan radio komunikasi atau menggunakan frekuensi radio
amatir. Dengan bergabung menjadi anggota Pramuka, ia dapat turut serta dalam
kegiatan komunikasi radio Pramuka yang telah mendunia.
Aktivitas
ini telah di mulai hampir 50 tahun yang lampau oleh organisasi Pramuka Dunia
atau WOSM (World Organization Scout Movement) dan juga dilaksanakan lebih dari
setengah abad di Indonesia oleh Kwarnas bekerja sama dengan Organisasi Radio
Amatir Indonesia (ORARI). Sehingga diharapkan kedepannya generasi penerus
bangsa dapat berkarya dan memajukan negara Indonesia tercinta ini melalui hal
hal seperti ini.
Semua
operator amatir radio dari seluruh dunia berpartisipasi dengan lebih dari
500.000 Pramuka untuk mengajarkan mereka tentang radio dan membantu mereka
untuk menghubungi Pramuka-Pramuka lain dengan menggunakan perangkat radio
amatir dan sejak tahun 2004, menggunakan Basis Echolink-VoIP. Para Pramuka juga
didorong untuk mengirim konfirmasi komunikasi (baik dalam bentuk elektronik
maupun kertas) yang dikenal sebagai kartu QSL. (QSL Card atau eQSL Card apabila
dikirim secara elektronik) Ini merupakan pembelajaran bagi para Pramuka untuk
mengenal dan bertukar pengalaman dengan Pramuka-Pramuka dari berbagai penjuru
dunia.
Para anggota Pramuka sedang melaksanakan jambore JOTA &JOTI |
Sementara,
JOTI lebih memanfaatkan beberapa program komputer yang berkaitan dengan
komunikasi via internet. Meski via internet, ikut serta JOTI bukan hal yang
sulit. Hanya memerlukan browser atau peramban seperti Firefox, Chrome atau
Internet Explorer serta aplikasi chatting seperti mIRC, Pramuka harus up to
date atau mengikuti perkembangan zaman, ujar Ketua Kwarnas, Adyaksa Dault.
JOTI
dirintis pada tahun 1995 oleh Rovers Queanbeyan sementara satu Rover, Norvan
Vogt berada di pertukaran pelajar di Belanda, dengan kru rumah di Australia
dikoordinasi oleh Brett Sheffield. Mereka menghubungkan Putten, Belanda dengan
Queanbeyan, Australia dengan mendedikasikan server IRC. Pada bulan November
1996 Komite Pramuka Dunia, mencatat bahwa kepramukaan sudah memiliki kehadiran
yang cukup besar di Internet, dan sudah ada sebuah Jambore informal dan
berkembang pesat di Internet, memutuskan bahwa JOTI harus menjadi acara resmi
Pramuka internasional, dan yang seharusnya diselenggarakan pada akhir pekan
sama dengan Jambore di udara (JOTA).
0 komentar:
Posting Komentar